Jumat, 14 November 2008

Kode Ban Sepeda Motor...

Diambil dari
http://mc.bridgestone.co.jp/en/products/battlax/










Ban...
Ban sangat penting buat buat sepeda motor.
Tanpa ban, sepeda motor tidak bisa dikendarai dengan nyaman, coba saja jalankan sepeda motor anda hanya dengan velg tanpa ban... xixixixixi...

Ban motor harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1.Harus sanggup menahan beban/berat kendaraan.
2.Harus menyalurkan daya dorong dan pengereman pada permukaan jalan.
3.Harus dapat menyerap/meredam guncangan yang timbul saat kendaraan melewati permukaan jalan yang berbeda-beda. dan..
4.Harus merubah dan menjaga arah kendaraan. (misalnya sepeda motor harus belok kalau setang kita belokkan, jangan sampai kita belok eh sepeda motor malah lurus terus dan akhirnya selip lalu jatuh...)



















*klik untuk memperbesar gambar

Bentuk ban sepeda motor dapat dilihat di gambar dibawah ini,




Berbeda bengan ban kendaraan yang lain (ban mobil, ban bus & truck, apalagi ban dalam), ban sepeda motor memiliki lebar tapak ban (Tread width) lebih besar daripada bagian dinding tengah ban (Section width).








Pada dinding tengah ban tertera kode2 angka. Misalnya 120/80-18, artinya lebar bagian tengah ban (Section width) adalah 120 mm. (jadi bukan lebar tapak ban, tapi lebar bagian tengah ban/ lebar dinding kanan ke dinding kiri ban sepeda motor)
Tuh lihat deh gambar di samping,
Section Width (lebar ban) yang dipake, bukan lebar tapak ban.



contoh lagi nih,
110/80-18

110 =
Section width, lebar (dinding) ban 110mm.

80 =
Section Height, umumnya orang indonesia menyebut tebal ban.
Bukan 80mm tebalnya!!!!
Tapi angka 80 (pada contoh) adalah persen-an (%) dari lebar (dinding) ban yang 110 tadi.
jadi tebal ban pada ukuran 110/80-18 adalah,
110mm x 80% = 88mm


Nih rumusnya menentukan angka setelah lambang "/" pada kode ban.

Lihat deh rumus Aspec Ratio,
kita praktek-in yah pada contoh (110/80-18).

Aspect Ratio=
= Section height : Section Width x 100
= Tebal ban : Lebar ban x 100
= 88 mm : 110 mm x 100
= 80




Dalam penjelasan Bridgestone,
jaman sekarang banyak sepeda motor mengaplikasi tipe velg MT type drop center rims.

Apaan tuh ?

Maksudnya bagian tengah velg turun/ jeblos (drop). Halah...
Nah kalau yang begini namanya Semi drop center rim,







Jelas kan bedanya yang nge-drop banget sama yang nanggung (semi drop),
lihat gambar di bawah deh...
Nah ini yang penting,
ban tubeless mebutuhkan velg MT type drop center rims, karena kawat (Bead Wire) ban tubeless keras (karena lebih banyak daripada ban biasa), untuk itu "coak-an" (drop center rim) dibutuhkan untuk memudahkan pemasangan ban tubeless.
jadi pas masuk-in ban tubeless ke velg, bagian ban yang ada kawatnya dimasukkan dulu ke bagian "coak-an" untuk membantu pada saat pemasangan. Coba deh lihat kalau mekanik ban sedang memasang ban tubeless (baik mobil maupun motor).

Jaman dulu (tahun 80-an) belum ada velg dengan
model MT type drop center rims, karena belum marak penggunaan ban tubeless (mungkin malah belum ada). Orang-orang masih pada menggunakan ban luar dengan ban dalam (tube type).

Oh iya,
Perhatikan lagi deh gambar di atas (disamping tulisan "Nah ini yang penting.......").
Perhatikan deh dua lingkaran yang saya buat,
pada sebelah kiri (yang ada tanda panahnya) itu untuk type ban tubeless, dan yang sebelah kanan untuk ban biasa dengan ban dalam (tube type).
Tonjolan (yang ada tanda panah nya pada type ban tubeless) disebut "hmp-up" type of rim oleh bridgestone, fungsinya sangat vital/penting pada ban tubeless. Yaitu agar ketika ban kempes/bocor, ban tidak copot dari velg (rim) nya.

jadi sangat penting apabila kita akan meng-aplikasi ban tubeless pada motor, kita harus memperhatikan baik-baik velg kita, apakah ada "tonjolan" nya apa tidak.
Bisa sih pakai ban tubeless yang tidak ada tonjolan hmp-up nya,
tapi ketika tiba2 ban bocor (ketika kita sedang mengendarai sepeda motor kita), ban akan terlepas dari velg-nya...

Wiiiihhhhhhhh.....
Bayangin aja rasanya tubuh kita Free Style di Aspal jalanan...

Oh iya, selain cara penulisan kode ukuran ban yang dicontohkan di atas, ada juga cara penulisan kode ukuran ban yang lain. Diantaranya
*Inch
*Metric (ini yang dijelaskan di atas)
*Alphabetical
*Racing Tyre
Lalu kalau ada ukuran ban sepeda motor yang tertulis 2.75-18 42P
Saya coba jelaskan yang saya tahu yah,
angka 2.75 itu menunjukkan lebar & tinggi ban yaitu 2,75 inch.
lalu angka 18 nya menunjukkan ring velg untuk ban tersebut/ diameter tengah (bagian dalam) ban tersebut.
Tebalnya kok 2.75 juga?
Karena tidak ada keterangan tambahan, maka tinggi ban dianggap sama dengan ukuran lebarnya ban. Oh iya, untung peng-kode-an seperti ini satuannya inch semua yak.

Lanjut nih ke masalah kode ban yang berikutnya,
Huruf paling buntut pada kode ban...
Huruf paling akhir pada kode ban menunjukkan kecepatan (kelajuan) maksimum yang diperbolehkan oleh ban tersebut. Kalau mau lebih dari itu ya terserah, resiko tanggung sendiri.
misalnya pada ban belakang sepeda motor saya tertera
110/80-18 M/C 58 H

Jadi kecepatan maksimum yang diperbolehkan oleh pabrik ban pada ban yang saya pakai itu 210 Km/jan (kode H). Tapi kapan tuh nyampe segitu? di gas mentok juga cuma dapet 110 Km/jam. xixixixi....

Lanjut lagi ke kode berikutnya (lanjut melulu nih?),
Nah sekarang Angka sebelum Huruf terahkir pada jajaran kode ban nih..
Angka tersebut menunjukkan total beban (beban sepeda motor, pengendara, penumpang, dan barang bawaan) yang sanggup ditopang oleh ban tersebut.
Balik lagi ke contoh ban belakang sepeda motor saya,
110/80-18 M/C 58 H
Berarti ban belakang motor saya sanggup menahan beban seberat 236 Kg (kode 58)

Jangan salah pilih nih,
Misalnya punya Honda Tiger Revolution baru tahun 2008 (berat kosong 138 Kg), trus berat kita 65 Kg. Eh beli ban yang kode Angka terakhir sebelum huruf-nya 22. Wah bisa meletus tuh ban, angka 22 kan maksimum beratnya 85 Kg. hehehehe........

Oh iya, ini dia yang penting pada ban tubeless..
*kalau mau lihat gambar yang besarnya, klik aja gambarnya. Semua gambar di artikel ini gede2 kok, di klik aja.
Pada bagian yang diperbesar, coba deh lihat ada Bead Wire dan Bead filler.
Bead filler memberikan kekuatan/ membuat kaku dinding ban, ini penting karena jika ban kurang kaku akan menyebabkan getaran pada ban yang berakibat pada tidak stabilnya sepeda motor terutama saat menikung.
Bead filler diisi oleh karet ber-kompon keras, dengan kombinasi Bead filler dan Bead Wire yang jumlah lilitan kawatnya lebih banyak, membuat ban tubeless susah terlepas dari velg.

Makanya rekan2 yang pakai ban luar tubeless tapi masih pake ban dalam, suka kesulitan ketika akan menambal ban di pinggir jalan. nyopot ban-nya Sssuuuuusssssssaaaaaaaaahhhhhhhhh banget.

Tapi justru ban tubeles Bead-nya harus kuat, supaya tidak mudah copotkalau ban kempes.
Makanya kalau pakai ban dalam, sebaiknya tidak perlu pakai ban luar tipe tubeless, karena akan menyusahkan pada saat butuh menambal ban dalam. *kecuali ada pertimbangan lain.. up to you.....

Lau apa lagi kode TWI?
TWI itu adalah Tread Wear Indicator, awamnya itu adalah tanda keausan ban.









Jika permukaan ban sudah rata dengan tonjolan TWI, maka ban harus segera diganti dengan yang baru.



*alur ban sudah rata dengan tonjolan TWI, maka ban harus segera diganti baru. Atauuuuu.....
Rasakan sensasi-nya yang tak terduga di jalanan. hehehehe.....







Ada beberapa ban motor yang tidak ada alur rurus di tengah ban nya,















caranya amati aja tulisan TWI nya, ada dimana tuh?















Kalau sudah ketemu,
misalnya pada gambar di atas terlihat di sebelah kiri, nah cari sebelah kanan nya (pasti ketemu).
Antara tulisan TWI sebelah kiri dan sebelah kanan, pada tapak ban pasti terdapat tonjolan-tonjolan TWI seperti pada contoh ban mobil di atas.















Kalau tonjolan ini sudah rata dengan indikator TWI-nya, segera ganti ban sepeda motor anda.

Oh ada kode lagi,
yaitu kode produksi ban



















Cara membacanya?
perhatikan saja empat angka yang paling akhir.

Dua angka pertama menunjukkan minggu ke berapa ban itu dibuat/diproduksi.
Kalau pada contoh foto di atas (angka 51), berarti ban itu di produksi pada minggu ke 51.
kalau rata-rata 1 tahun ada 52 minggu, maka ban tersebut diproduksi bulan desember minggu ke-3, atau seminggu sebelum tahun baru.

Lalu dua angka yang terakhir menunjukkan tahun produksi ban tersebut.
Pada contoh gambar (angka 01), berarti ban itu diproduksi pada tahun 2001.

Oh iya, waktu saya ikut kunjungan ke pabrik ban FDR,
karyawan FDR menjelaskan bahwa jika ban didiamkan selama 3 tahun dengan cara digantung (tidak menerima beban kendaraan, tidak dipakai, dsb), ban tersebut sudah tidak oke lagi kondisinya.

Jadi para sobat kalau ingin membeli ban sepeda motor, lihat juga tanggal produksinya.
Kalau sudah 2 tahun lebih mending jangan dibeli, sepintas masih bagus fisiknya, tapi ban tersebut karetnya mulai mengeras dan kurang baik dari sisi keselamatan berkendara.

Waduh panjang juga yah nih tulisan...
mohon kritik deh kalau ada yang salah.
Komentar juga boleh...

Capek ah.. istirahat dulu...
Tangan pegel nih
xixixixixixi......





Sumber:
http://mc.bridgestone.co.jp/en/products/battlax/
http://saft7.com/?p=85
http://www.discounttiredirect.com/direct/brochure/info/tmpInfoTireTerm.jsp
http://www.procarcare.com/icarumba/resourcecenter/glossary/icar_resourcecenter_glossary_viewglossary-o-z.asp
http://rhhall.smugmug.com/gallery/795947_FWNLY

3 komentar:

  1. порно видео школьница http://free-3x.com/ порно фото 18 летних малолеток free-3x.com/ курских студентов [url=http://free-3x.com/]free-3x.com[/url]

    BalasHapus
  2. Nice posting om pringgo, kebetulan ban swallow di tiger dah mulai gundul nih..... Dah pernah main ke sini belum? http://herrywongkeblog.blogspot.com or http://htmlbogor.blogspot.com

    BalasHapus
  3. @herrywongkeb:
    ke bos... mlipir kesana... ;)

    BalasHapus