Jumat, 14 November 2008

Hidangan Pesta

Copy paste from:
http://abughifari.blogspot.com/feeds/posts/default

Hidangan Pesta
Pernahkah Anda menyelenggarakan pesta pernikahan? atau kalau tidak, Anda memenuhi undangan kerabat yang tengah melangsungkan acara syukuran pernikahan salah satu keluarganya.
Salah satu dari pilihan di atas tentu semua sudah pernah.....

Pernahkan kita mengamati tamu undangan yang hadir pada saat penyelenggaraan acara tersebut. Kalau kita amati secara seksama hampir 90% setiap penyelenggaraan acara syukuran tersebut dihadiri oleh orang-orang kaya atau paling tidaklah setengah kaya. Jarang sekali kita menemui kaum dhuafa.

Kenapa demikian, karena mindset atau pola pikir sebagian dari kita meniatkan pesta tersebut bukan karena keihklasan akan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT namun lebih karena ingin pamer dan ingin dipuji.

Dari rencana mencetak undangan sudah ditentukan siapa yang bakal diundang dan terkadang undanganpun kualitasnya dibedakan antara yang mempunyai status sosial tinggi dengan yang biasa. Tempat hidangan makananpun dibedakan sesuai dengan strata sosialnya.
PadahalRasulullah SAW bersabda:


“Seburuk-buruk makanan adalah makanan pesta pengantin (walimah), kerana yang diundang hanya orang-orang kaya, tanpa orang-orang faqir.” (Muttafaq ’alaih).


Kalaulah kita ingin mendapatkan keberkahan dari makanan yang kita hidangkan sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT, penuhi dan undanglah kaum faqir yaitu orang-orang dhuafa. Wallahualam bishawab

Kode Ban Sepeda Motor...

Diambil dari
http://mc.bridgestone.co.jp/en/products/battlax/










Ban...
Ban sangat penting buat buat sepeda motor.
Tanpa ban, sepeda motor tidak bisa dikendarai dengan nyaman, coba saja jalankan sepeda motor anda hanya dengan velg tanpa ban... xixixixixi...

Ban motor harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1.Harus sanggup menahan beban/berat kendaraan.
2.Harus menyalurkan daya dorong dan pengereman pada permukaan jalan.
3.Harus dapat menyerap/meredam guncangan yang timbul saat kendaraan melewati permukaan jalan yang berbeda-beda. dan..
4.Harus merubah dan menjaga arah kendaraan. (misalnya sepeda motor harus belok kalau setang kita belokkan, jangan sampai kita belok eh sepeda motor malah lurus terus dan akhirnya selip lalu jatuh...)



















*klik untuk memperbesar gambar

Bentuk ban sepeda motor dapat dilihat di gambar dibawah ini,




Berbeda bengan ban kendaraan yang lain (ban mobil, ban bus & truck, apalagi ban dalam), ban sepeda motor memiliki lebar tapak ban (Tread width) lebih besar daripada bagian dinding tengah ban (Section width).








Pada dinding tengah ban tertera kode2 angka. Misalnya 120/80-18, artinya lebar bagian tengah ban (Section width) adalah 120 mm. (jadi bukan lebar tapak ban, tapi lebar bagian tengah ban/ lebar dinding kanan ke dinding kiri ban sepeda motor)
Tuh lihat deh gambar di samping,
Section Width (lebar ban) yang dipake, bukan lebar tapak ban.



contoh lagi nih,
110/80-18

110 =
Section width, lebar (dinding) ban 110mm.

80 =
Section Height, umumnya orang indonesia menyebut tebal ban.
Bukan 80mm tebalnya!!!!
Tapi angka 80 (pada contoh) adalah persen-an (%) dari lebar (dinding) ban yang 110 tadi.
jadi tebal ban pada ukuran 110/80-18 adalah,
110mm x 80% = 88mm


Nih rumusnya menentukan angka setelah lambang "/" pada kode ban.

Lihat deh rumus Aspec Ratio,
kita praktek-in yah pada contoh (110/80-18).

Aspect Ratio=
= Section height : Section Width x 100
= Tebal ban : Lebar ban x 100
= 88 mm : 110 mm x 100
= 80




Dalam penjelasan Bridgestone,
jaman sekarang banyak sepeda motor mengaplikasi tipe velg MT type drop center rims.

Apaan tuh ?

Maksudnya bagian tengah velg turun/ jeblos (drop). Halah...
Nah kalau yang begini namanya Semi drop center rim,







Jelas kan bedanya yang nge-drop banget sama yang nanggung (semi drop),
lihat gambar di bawah deh...
Nah ini yang penting,
ban tubeless mebutuhkan velg MT type drop center rims, karena kawat (Bead Wire) ban tubeless keras (karena lebih banyak daripada ban biasa), untuk itu "coak-an" (drop center rim) dibutuhkan untuk memudahkan pemasangan ban tubeless.
jadi pas masuk-in ban tubeless ke velg, bagian ban yang ada kawatnya dimasukkan dulu ke bagian "coak-an" untuk membantu pada saat pemasangan. Coba deh lihat kalau mekanik ban sedang memasang ban tubeless (baik mobil maupun motor).

Jaman dulu (tahun 80-an) belum ada velg dengan
model MT type drop center rims, karena belum marak penggunaan ban tubeless (mungkin malah belum ada). Orang-orang masih pada menggunakan ban luar dengan ban dalam (tube type).

Oh iya,
Perhatikan lagi deh gambar di atas (disamping tulisan "Nah ini yang penting.......").
Perhatikan deh dua lingkaran yang saya buat,
pada sebelah kiri (yang ada tanda panahnya) itu untuk type ban tubeless, dan yang sebelah kanan untuk ban biasa dengan ban dalam (tube type).
Tonjolan (yang ada tanda panah nya pada type ban tubeless) disebut "hmp-up" type of rim oleh bridgestone, fungsinya sangat vital/penting pada ban tubeless. Yaitu agar ketika ban kempes/bocor, ban tidak copot dari velg (rim) nya.

jadi sangat penting apabila kita akan meng-aplikasi ban tubeless pada motor, kita harus memperhatikan baik-baik velg kita, apakah ada "tonjolan" nya apa tidak.
Bisa sih pakai ban tubeless yang tidak ada tonjolan hmp-up nya,
tapi ketika tiba2 ban bocor (ketika kita sedang mengendarai sepeda motor kita), ban akan terlepas dari velg-nya...

Wiiiihhhhhhhh.....
Bayangin aja rasanya tubuh kita Free Style di Aspal jalanan...

Oh iya, selain cara penulisan kode ukuran ban yang dicontohkan di atas, ada juga cara penulisan kode ukuran ban yang lain. Diantaranya
*Inch
*Metric (ini yang dijelaskan di atas)
*Alphabetical
*Racing Tyre
Lalu kalau ada ukuran ban sepeda motor yang tertulis 2.75-18 42P
Saya coba jelaskan yang saya tahu yah,
angka 2.75 itu menunjukkan lebar & tinggi ban yaitu 2,75 inch.
lalu angka 18 nya menunjukkan ring velg untuk ban tersebut/ diameter tengah (bagian dalam) ban tersebut.
Tebalnya kok 2.75 juga?
Karena tidak ada keterangan tambahan, maka tinggi ban dianggap sama dengan ukuran lebarnya ban. Oh iya, untung peng-kode-an seperti ini satuannya inch semua yak.

Lanjut nih ke masalah kode ban yang berikutnya,
Huruf paling buntut pada kode ban...
Huruf paling akhir pada kode ban menunjukkan kecepatan (kelajuan) maksimum yang diperbolehkan oleh ban tersebut. Kalau mau lebih dari itu ya terserah, resiko tanggung sendiri.
misalnya pada ban belakang sepeda motor saya tertera
110/80-18 M/C 58 H

Jadi kecepatan maksimum yang diperbolehkan oleh pabrik ban pada ban yang saya pakai itu 210 Km/jan (kode H). Tapi kapan tuh nyampe segitu? di gas mentok juga cuma dapet 110 Km/jam. xixixixi....

Lanjut lagi ke kode berikutnya (lanjut melulu nih?),
Nah sekarang Angka sebelum Huruf terahkir pada jajaran kode ban nih..
Angka tersebut menunjukkan total beban (beban sepeda motor, pengendara, penumpang, dan barang bawaan) yang sanggup ditopang oleh ban tersebut.
Balik lagi ke contoh ban belakang sepeda motor saya,
110/80-18 M/C 58 H
Berarti ban belakang motor saya sanggup menahan beban seberat 236 Kg (kode 58)

Jangan salah pilih nih,
Misalnya punya Honda Tiger Revolution baru tahun 2008 (berat kosong 138 Kg), trus berat kita 65 Kg. Eh beli ban yang kode Angka terakhir sebelum huruf-nya 22. Wah bisa meletus tuh ban, angka 22 kan maksimum beratnya 85 Kg. hehehehe........

Oh iya, ini dia yang penting pada ban tubeless..
*kalau mau lihat gambar yang besarnya, klik aja gambarnya. Semua gambar di artikel ini gede2 kok, di klik aja.
Pada bagian yang diperbesar, coba deh lihat ada Bead Wire dan Bead filler.
Bead filler memberikan kekuatan/ membuat kaku dinding ban, ini penting karena jika ban kurang kaku akan menyebabkan getaran pada ban yang berakibat pada tidak stabilnya sepeda motor terutama saat menikung.
Bead filler diisi oleh karet ber-kompon keras, dengan kombinasi Bead filler dan Bead Wire yang jumlah lilitan kawatnya lebih banyak, membuat ban tubeless susah terlepas dari velg.

Makanya rekan2 yang pakai ban luar tubeless tapi masih pake ban dalam, suka kesulitan ketika akan menambal ban di pinggir jalan. nyopot ban-nya Sssuuuuusssssssaaaaaaaaahhhhhhhhh banget.

Tapi justru ban tubeles Bead-nya harus kuat, supaya tidak mudah copotkalau ban kempes.
Makanya kalau pakai ban dalam, sebaiknya tidak perlu pakai ban luar tipe tubeless, karena akan menyusahkan pada saat butuh menambal ban dalam. *kecuali ada pertimbangan lain.. up to you.....

Lau apa lagi kode TWI?
TWI itu adalah Tread Wear Indicator, awamnya itu adalah tanda keausan ban.









Jika permukaan ban sudah rata dengan tonjolan TWI, maka ban harus segera diganti dengan yang baru.



*alur ban sudah rata dengan tonjolan TWI, maka ban harus segera diganti baru. Atauuuuu.....
Rasakan sensasi-nya yang tak terduga di jalanan. hehehehe.....







Ada beberapa ban motor yang tidak ada alur rurus di tengah ban nya,















caranya amati aja tulisan TWI nya, ada dimana tuh?















Kalau sudah ketemu,
misalnya pada gambar di atas terlihat di sebelah kiri, nah cari sebelah kanan nya (pasti ketemu).
Antara tulisan TWI sebelah kiri dan sebelah kanan, pada tapak ban pasti terdapat tonjolan-tonjolan TWI seperti pada contoh ban mobil di atas.















Kalau tonjolan ini sudah rata dengan indikator TWI-nya, segera ganti ban sepeda motor anda.

Oh ada kode lagi,
yaitu kode produksi ban



















Cara membacanya?
perhatikan saja empat angka yang paling akhir.

Dua angka pertama menunjukkan minggu ke berapa ban itu dibuat/diproduksi.
Kalau pada contoh foto di atas (angka 51), berarti ban itu di produksi pada minggu ke 51.
kalau rata-rata 1 tahun ada 52 minggu, maka ban tersebut diproduksi bulan desember minggu ke-3, atau seminggu sebelum tahun baru.

Lalu dua angka yang terakhir menunjukkan tahun produksi ban tersebut.
Pada contoh gambar (angka 01), berarti ban itu diproduksi pada tahun 2001.

Oh iya, waktu saya ikut kunjungan ke pabrik ban FDR,
karyawan FDR menjelaskan bahwa jika ban didiamkan selama 3 tahun dengan cara digantung (tidak menerima beban kendaraan, tidak dipakai, dsb), ban tersebut sudah tidak oke lagi kondisinya.

Jadi para sobat kalau ingin membeli ban sepeda motor, lihat juga tanggal produksinya.
Kalau sudah 2 tahun lebih mending jangan dibeli, sepintas masih bagus fisiknya, tapi ban tersebut karetnya mulai mengeras dan kurang baik dari sisi keselamatan berkendara.

Waduh panjang juga yah nih tulisan...
mohon kritik deh kalau ada yang salah.
Komentar juga boleh...

Capek ah.. istirahat dulu...
Tangan pegel nih
xixixixixixi......





Sumber:
http://mc.bridgestone.co.jp/en/products/battlax/
http://saft7.com/?p=85
http://www.discounttiredirect.com/direct/brochure/info/tmpInfoTireTerm.jsp
http://www.procarcare.com/icarumba/resourcecenter/glossary/icar_resourcecenter_glossary_viewglossary-o-z.asp
http://rhhall.smugmug.com/gallery/795947_FWNLY

Kamis, 13 November 2008

Kebakaran?













TEORI DASAR API

Sebelum melakukan pemadaman Barisan Sukarelawan Kebakaran ( Balakar) sedikitnya harus mengetahui teori dasar api, agar tepat sasaran.





Pertemuan para ahli kebakaran di seluruh dunia telah menghasilkan suatu kesimpulan bahwa asal mula timbulnya api berasal dari bertemunya tiga unsur yakni BAHAN (Fuel) , UDARA (Oxygen) dan PANAS (Heat) pada suatu titik bakar tertentu.









Penyebab terjadinya kebakaran dibagi dalam lima hal. yaitu...
1. Manusia karena
ada unsur kesengajaan (dendam, ganti rugi), tidak disengaja (lupa), kecerobohan (nekat), ketidaktahuan (masa anak-anak), dan lupa ingatan (gila).
2. Alam seperti
petir, gunung meletus, gempa bumi, cuaca panas.
3.
Hewan, seperti kucing dan tikus. 4. Listrik seperti kabel, Saklar (off/ on) steker, MCB dan sekering.
5. Nyala Sendiri (Nah loh, tuh hebat kan bisa nyala sendiri? Takdir tuh...).

Dari teori Dasar Api tersebut diatas maka, apabila terjadi kebakaran perlu dihilangkan salah satu unsur dasar tersebut sehingga api menjadi mudah dipadamkan.


KLASIFIKASI KEBAKARAN.


*Klik pada gambar untuk memperbesar gambar tabel


Tabel di samping (kiri) menjelaskan tentang cara pemilihan alat pemadam kebakaran (isi tabung pemadamnya) berdasarkan kelas-kelas jenis/ klasifikasi kebakarannya.







Kebakaran diklasifikasikan dalam 4 kelas.

Kebakaran Kelas A, disebut kebakaran benda-benda PADAT diakibatkan karena terbakarnya kertas, kayu, plaslik, karet, dan lain-lain. Pemadaman api yang termasuk dalam klasifikasi ini, bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisonal maupun moderen.

Kebakaran kelas B, yakni kebakaran benda CAIR dan GAS akibat minyak tanah, bensin, gas elpiji dan lain-lain. Pemadaman api akibat kebakaran jenis ini tidak diperkenankan menggunakan air karena hanya akan mengakibatkan kobaran api bertambah besar disebabkan berat jenis Bahan Bakar Minyak lebih ringan dari air.

Kebakaran kelas C, yakni kebakaran LISTRIK akibat travo, kabel, dan atau tempat kebakaran yang masih ada arus listrik. Jika terjadi kebakaran yang termasuk klasifikasi ini atau kebakaran kelas A tapi masih mengandung Kelas C, proses pemadamannya jangan sekali-kali menggunakan air karena akan membahayakan petugas dan unit pemadam itu sendiri, karena air merupakan penghantar arus listrik yang mengakibatkan sengatan dari arus listrik (Bisa kesetrum tuh! Zzzzzzzzzzzzzzzzzzttttttt.... Awww).

Kebakaran kelas D, disebut kebakaran KHUSUS / LOGAM yang terdiri Besi, Aluminium, dan Bahan Kimia. Kebakaran ini memang jarang terjadi dan apabila terjadi sangat sulit dipadamkan. (Tapi inget apa kata bang pemadam kebakaran, "kebakaran bisa terjadi tanpa ada niat dari pelakunya, tapi juga apabila ada takdir. Waspadalah.....Waspadalah.....")

Kebakaran kelas K, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh bahan-bahan masakan di dapur. Misalnya minyak gorang, lemak, dsb. Kebakaran ini mirip dengan Kelas B, di indonesia belum begitu mengenal kebakaran kelas K ini.


Berdasarkan klasifikasi ini, apabila terjadi kebakaran, warga masyarakat dan petugas pemadam kebakaran harus terlebih dahulu memastikan jenis kebakaran yang sedang terjadi sebelum melakukan tindakan pemadaman, sehingga dalam mengatasi api tidak salah dan tepat sasaran.


SARANA DAN PRASARANA

Proses pemadaman api bisa digunakan melalui dua yakni cara tradisional dan moderen. Cara tradisional, dengan menggunakan Pasir, Tanah, Daun-daunan, Karung goni, Handuk, Selimut, Air, Gepyok, Ganthol, Kentongan, Senter, Ember. Peralatan ini hanya dipergunakan untuk mengatasi kebakaran awal.

Selain itu, Sarana dan Prasarana Modern seperti Unit Mobil Pemadam, Unit Mobil Tangga, Unit Mobil Snorkle, Unit Mobil Resque, Unit Mobil Tangker, Unit Mobil Peralatan (RESCUE), Unit Mesin Pompa portable (Treller), Hex 3000, Hydrant dan Box Hydrant, APAR(Alat Pemadam ApiRingan), Sprinkler, Ditektor ( Alarm System ), Breathing Aparathus (BA), BajuTahan Api, Baju tahan Panas, Helmet, Masker, Tangga Darurat, Lift Kebakaran, Besilorot, Bak Tandon Air (Falcon Hydrant), Helykopter, Fire Blangket (Selimut anti Api) juga digunakan .


TENIK PEMADAMAN

Ada 4 macam teknik pemadaman yang berlaku apabila terjadi bencana kebakaran, antara lain:

1. Sistim Urai adalah memadamkan api pada benda yang terbakar dengan cara diganthol atau dirobohkan sehingga semua benda yang terbakar berada dibawah, dan dapat mempermudah proses pemadaman. Sistim Urai ini biasa dipakai oleh masyarakat dengan sarana dan prasarana tradisional.

2. Sistim Pendinginan adalah pemadaman dengan cara mengurangi suhu panas benda yang terbakar dengan disiram air sehingga makin lama benda yang terbakar itu dingin dan api akan padam. (hanya untuk kelas A ) Sistim Pendinginan biasa dipakai oleh petugas pemadam kebakaran dengan menggunakan unit mobil yang sudah siap dengan airnya.

3. Sistim Isolasi yakni mengisolir benda yang terbakar sehingga tertutup permukaannya dan udara tidak dapat masuk ke benda itu, maka api akan padam. Sistim Isolasi ini biasa dipakai oleh Masyarakat atau petugas dalam pemadaman menggunakan sarana dan prasarana modern seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

4. Sistim Lokalisasi yaitu dengan cara melokalisir areal kebakaran agar api tidak menjalar dan meluas ke wilayah kebakaran. Sistim lokalisasi biasa dipakai secara tradisional maupun modern yang intinya memadamkan kebakaran dari tepi agar tidak menjalar ke bangunan atau bahan lain.

Salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan tindakan pemadaman pada saat memadamkan kebakaran, adalah ketepatan pemilihan media pemadaman yang dipakai.




HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN

Hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemadaman :

1. PERHATIKAN ARAH ANGIN dengan melihat lidah api. Dalam melakukan pemadaman petugas harus membelakangi arah atau menghadap searah dengan arah angin.

2. PERHATIAN JENIS KEBAKARAN. Petugas harus mengetahui jenis kebakaran termasuk dalam kelas A, B, C, atau D. ( Lihat klasifikasi ).

3. MASIH ADAKAH KORBAN YANG HARUS SEGERA DITOLONG ?

4. Boleh melakukan pengrusakan terhadap bangunan yang ada untuk mendukung kelancaran pemadaman maupun evakuasi.

5. AMANKAN BARANG YANG MASIH BISA DISELAMATKAN.

6. Laporkan hasil penanganan penanggulangan tersebut kepada Pimpinan Tim untuk segera ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku.


Warga masyarakat yang memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bisa digunakan apabila terjadi kebakaran. Namun, mengingat alat itu sendiri bila digunakan tidak sampai 1 menit habis, maka perlu diperhatikan cara-cara penggunaan APAR secara efektif dan efisien.




Langkah-langkah penggunaan APAR yang benar adalah...

1.Cabut pen Pengaman.

2.Pegang Pengatup dengan telapak tangan.

3.Pegang Pemancar.

4.Tekan Pengatup.

5.Arahkan Pancaran ke Titik atau Pangkal Api sampai merata.







Hal-hal yang harus diperhatikan di saat menggunakan APAR adalah...
1. perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api ) pemai harus membelakangi arah angin dan tidak berlawanan dengan arah angin.
2. Arahkan corong pada titik atau pangkal Api yang paling tipis.

3. Perhitungkan atau Perhatikan jalan keluar bila digunakan pada suatu ruangan,
Semprotkan pada sela-sela benda yang terbakar, Usahakan untuk menahan napas dan memakai masker, Gunakan secara efisien dan efektif.



Sumber...
Atrikel:
http://mediainfokota.jogja.go.id/detail.php?berita_id=96
Foto:
http://www.digitalexcellent.com/Home-Security/32687332.gif
http://ojeg.wordpress.com/2007/11/20/abis-latian-pemadam/
http://tigabolaemas.com/category/fire-extinguisher/