Senin, 03 Desember 2012

Fotografi ala Darwis Triadi

Hmmm... baru sempet nulis...

Hari sabtu tanggal 3 November 2012, saya diajak Oleh Astra Honda Motor (AHM) ikut Workshop singkat Fotografi bersama fotografer profesional yang sudah tidak asing lagi yaitu om Darwis Triadi.

Waw...

Meskipun saya tidak punya kamera, tetapi saya tetap diajak... (wah terimakasih AHM)

Saya akan berbagi info tentang apa yang saya dapat selama mengikuti acara tersebut...
Saya lebih banyak mem-video-kan acara tersebut, jadi foto-foto di artikel ini yah kualitasnya adalah kualitas video handphone. hehehe...
 

om Darwis bercerita,


Fotograsi jaman sekarang sudah dibuat semakin mudah berkat adanya teknologi.
Pada dasarnya teknologi sekarang dibuat untuk mempermudah, segala sesuatu permasalahan/ kendala dibelakangnya sudah dipikirkan dan bahkan terus disempurnakan oleh si produsen kamera...

"Teknologi jangan kita pikirin, tekonologi kamera sih biar jadi urusan si Jepang (produsen kamera)", begitu kata om Darwis...

Kadang seorang (yang mengaku) fotografer terlalu memikirkan itu,
padahal tugas kita (yang mau motret) itu hanya MELIHAT, MERASAKAN, dan JEDER (nembak/ ambil gambar)...

Biarin masalah teknologi si Jepang (produsen) nya itu yang memikirkan...

Tugas kita itu hanya "BAGAIMANA SI KAMERA ITU SEBAGAI ALAT SAJA"



Kita mulai...

Foto = Cahaya

Untuk mengambil foto/gambar, butuh kamera

Didalam mengabadikan gambar, perhatikan 3 poin penting ini:
  1. ISO
  2. f
  3. Speed
Kadang orang terlalu banyak mikir, ini pixelnya berapa? Nanti noise? dan sebagainya...
Akhirnya dia malah nggak jadi-jadi mengabadikan gambar...

Padahal sekali lagi cukup 3 hal diatas yang perlu kita pikirkan...
Komposisi 3 komponen diataslah yang bisa menangkap cahaya dan menghasilkan foto...
Kata om Darwis, "JADI HANYA SESEDERHANA INI"

Jadi kita harus tahu:
  • Berapa ISO yang kita perlukan?
  • Berapa f yang kita perlukan?
  • Berapa Speed yang kita perlukan?
Sekali lagi "TUGAS" kita hanya perhatikan itu...

Sambil bercanda om Darwis bilang... "terkadang banyak orang suka melakukan hal yang kurang diperlukan, misalnya tugas orang lain mau kita ambil, rejeki orang lain mau kita ambil, dan sebagainya"... Pesertapun tertawa mendengar itu......

Mulailah dibahas...

ISO itu untuk Kepekaan Cahaya

om Darwis kembali bercerita,
Jaman dulu kalau dia motret itu selalu bawa banyak roll film yang variable (bermacam-macam), ASA 100, 400, 3200, Slide, Black & White. Jadi satu tas besar itu isinya roll film semua.

Sekarang kalau dia mau motret cuma bawa 1 kotak kecil berkapasitas 128 GB...
Jadi sekarang dengan adanya teknologi itu semakin mempermudah kita...
Namun kita jangan terlena, semua sistem dari teknologi itu hanya mempermudah kita dalam bekerja. Tetap basic dari fotografi adalah CAHAYA... Tanpa cahaya, fotografi tidak akan bisa bekerja.

Bener juga yah? ngapain juga motret suasana gelap tanpa cahaya?
Hehehe...
Makin terbuka pikirannya...

Jadi kita harus belajar tentang cahaya,
misalnya "kok gelap? Ya kita buka flash trus jebret (motret)"

om Darwis berkata "Fotografi adalah Mengeksploitasi Cahaya"

Cahaya sekecil apapun bisa kita jalankan (bisa difoto),
Nggak seperti dulu, kalau dapet cahayanya kecil itu "celaka",
Kenapa?
Karena kita harus pakai tripod...
Sekarang, jika kita mendapati cahayanya sekecil apapun, ASA nya tinggal kita naikkan...

Ada pertanyaan "kalau ASA nya tinggi, nanti noise?"
Nah kembali lagi tuh, orang yang bertanya seperti ini memikirkan hal yang bukan "jatah" (kemampuan) kita, padahal yang harus dikikirkan hanyalah 3 hal yang disebutkan om Darwis sebelumnya.

Om Darwis bilang,
Noise itu adalah urusannya "si Jepang" (negara pembuat kamera)
5 tahun yang lalu ASA 400 dicetak pasti buyar... nggak bisa bagus...
Tapi sekarang, om Darwis nyetak pakai ASA 3200 saja dicetak ukuran 1 meter sudah bagus...

Sekali lagi om Darwis menekankan,
masalah ASA biarlah produsen yang memikirkan itu, bahkan sekarang ada ASA yang sudah mencapai 50.000.
Bisa jadi 5 atau 10 tahun mendatang, ASA itu sudah unlimited (infinity)...

Kembali peserta ditekankan, "Lihatlah Cahaya itu dengan Tepat"
Kalau kita tidak memperhatikan itu, kita nantinya hanya akan berkutat pada teori, padahal fotografi itu bukan sekedar teori.

om Darwis bilang, "Belajar Fotografi itu seperti belajar agama, kita harus menggunakan logika kita"
Sekarang ada orang yang disuruh nge-bom bunuh diri dengan jaminan masuk surga aja mau...

tuh catet....

Dia kasih contoh,
ada yang bilang "Full-Frame dengan bukan Bukan Full-Frame lebih tajam yang Full-Frame"
itu salah...
Full-Frame tidak ada kaitannya dengan sistem,
Digital Fotografi itu sama semua, yang dijual adalah sistem...

Full-Frame dengan Non Full-Frame hanyalah seperti beli TV 50" dengan TV 32"

TV 50" kalau kita nonton dari jarak 4 meter mungkin akan kelihatan sama seperti kita nonton TV 32" dari jarak 1 meter...
Masalah ketajaman sih sama saja...

Hal-hal yang tidak perlu seperti ini masih banyak "diurusin" sama kebanyakan orang yang sudah mulai memotret...

Hah iya tuh...
Kebanyakan mikir atau ngerjain yang gak perlu...

Lanjut...
si Om bilang, "kedepannya, masa depan fotografi adalah  micro-foto (gak tau dah bener nulisnya apa nggak)
artinya, cermin penangkap cahaya di dalam kamera itu dihilangkan

Dari dulu, problem yang ada itu di kaca-nya.
kaca (cermin pada kamera) itu seperti usus buntu di manusia. Kita tidak bisa berharap lahir tanpa usus buntu...


Sekarang kaca sudah tidak diperlukan karena cahaya yang ditangkap sudah tidak masuk film seluloid lagi, tapi sudah masuk sensor (CMOS).

Semua brand akan mulai beralih ke mirrorless technology...
Namun mereka masih harus "balik modal" riset kamera ber-cermin, maka peralihan ke teknologi mirrorless belum langsung berubah drastis.


Lanjut,

Diafragma (F),

diafragma itu untuk membuat efek jarak ketajaman...
Kalo dalam istilah fotografi lebih sering disebut Depth of Field (DOF)

Menggunakan F 2.8 dengan F 11, mana yang lebih tajam?

Semuanya tajam...
Perbedaannya hanya pada jarak ketajamannya...

Contohnya berikiut...

ini yang F1.8


dan ini yang F 8


Jadi, F 1.8 dengan F 8 hasil fotonya tajaman yang mana?

Ya sama-sama tajam...
Tapi orang suka ribut masalah perbedaan F ini.

Kembali dijelaskan dan ditekankan,
Sharpness (ketajaman) dengan Depth Of Field (efek jarak ketajaman) itu beda...
Makanya ada lensa dengan tipe yang bermacam-macam.


Jadi misalnya kita beli lensa F 1.8 tapi nggak berani pake di F 1.8 dan hanya malah bermain di F 8, yah rugi... nggak "cingcay" istilah dagangnya...

Jadi sekali lagi, fungsi diafragma adalah membuat suatu objek dengan ketajaman yang berbeda...

Kalau kita mau fokus belakang juga bisa


Nih hasilnya,
depannya nggak jelas tapi orang di belakangnya bisa jelas terlihat.



Lanjut ke...

S (Shutter Speed/ Kecepatan kamera),

Biasanya dimulai dari satuan B,
B itu untuk long exposure... jadi dia bisa saja sampai 3 jam kebuka terus lensanya tergantung sekuat apa battery nya...
dan satuan S ada yang bisa mencapai 1/8000 detik.


Fungsi B digunakan kalo objeknya mau dibuat semacam bergerak memanjang...
Hmmm begini kira-kira...
Memotret malam hari dan cahaya yang bergerak mau dibuat seperti garis.

Kalau kita motret night photography dengan tripod ingin gedungnya tajam dan cahayanya bergerak, kita pakai speed yang pelan ini...

Menggunakan Speed 1/20 (yang bisa dibilang speed lambat) bisa menghasilkan foto yang tidak goyang asalkan objeknya juga tidak goyang (tidak bergerak)

Yang paling aman kita atur speed di 1/60 atau 1/125.

Kalau kita mau panning mobil dengan 125 masih bagus...
Tapi kalau becak dipanning dengan 1/125 yah gak pas, karena becak tidak secepat mobil.

Kecepatan objek paling tidak harus imbang dengan shutter speed kamera

Kecepatan dibawah 1/30 harus hati-hati...

Om Darwis kasih contoh,
Memotret dengan speed 1/30 dengan ISO 200




Kecepatan 1/30 masih aman dan terlihat objek yang difoto masih jelas.



Tapi kalau speednya diturunkan menjadi 1/20, hasilnya akan berbeda.
Jika objeknya diam, dia masih bagus...


Nah kalau objecnya bergerak, contohnya menggerakkan tangan, pada speed 1/20 ini akan membuat gambar tangannya berbayang.


Jika menginginkan gambar tangan objek yang bergerak itu diam, naikkan saja speed nya. misalnya jadi 1/320



Seperti sering dikatakan sebelumnya,
ya itu tadi, dalam fotografi perhatiakn 3 poin utama itu dulu saja.

Jika ketiga fungsi (ISO, F, Speed) sudah faham,
Om Darwis membagi kondisi pemotretan sebagai berikut...

Ada istilah INDOOR dan OUTDOOR

Indoor itu kondisi dimana kita melakukan pemotretan yang kekurangan cahaya,
sedangkan Outdoor adalah kondisi pemotretan dimana kelebihan cahaya.

Kalo kita mengalami kondisi kelebihan cahaya sih gampang, gedein aja speed nya kalau kita nggak mau pusing.

Kata om Darwis, "yang repot itu kalau kekurangan cahaya, segala kekurangan kan repot.
"Kekurangan duit kan juga repot... bener nggak?" kata-kata tersebut disambut tawa oleh peserta...

Kalau kurang cahaya,
pakai ISO 400 atau 3200
F yang tepat bisa dipakai F 5.6 (untuk contoh pemotretan di dalam ruangan training ini)

Lensa mahal akan bekerja saat maksimum (wide open) saat dia dipentokin bukaannya (f nya), dia menang di kekuatan optiknya

Speed nya gimana?
bisa dipakai yang manual...
Tapi ada jalan tercepat, pakai saja otomatis. Artinya diafragmanya (f) kita kunci, speednya biar kamera yang mikir.
Istilahnya "konsian" dengan kamera... Kita mikirin angle-nya, formatnya seperti apa, sambil kita lihat komposisinya seperti apa. Biarkan masalah lainnya si kamera yang mikir.

Nah ada cerita unik,
kadang-kadang ada orang yang bilang "kalau pakai mode otomatis jadi nggak seni".
Yang kayak gini sih gak perlu dipedulikan...
Seni itu dari mata bagaimana memandangnya dan mempersepsikannya.

Om Darwis bilang, "dari dulu sampai sekarang tidak pernah menggunakan mode manual pada kamera kecuali sedang menggunakan flash".

Kenapa?
Karena kalau sudah menggunakan flash, sistemnya sudah berbeda.

Sayang tidak membahas flash lebih lanjut, karena katanya akan makin pusing dan butuh waktu lebih lama.


Om Darwis menjelaskan kenapa menggunakan otomatis?
Karena kecepatan kita itu pada umumnya lebih lambat dari kecepatan alat...
Sedangkan objek memotret terkadang terjadi cahaya yang variabel...

Kalau kita misalnya sibuk otak-atik dengan mode manual (setting manual Apperture dan Shutter Speed), wah objek yang tadinya akan kita bidik bisa keburu kabur atau kita kehilangan momen yang ingin diabadikan.

Misalnya...
Motret samping

Lalu pindah mau motret belakang...


Lalu buru-buru motret tengah...


Wah kalau harus atur shutter speed (S) dan diafragma (F) secara manual sih bisa-bisa kehilangan momen yang mau diabadikan...

Padahal apa susahnya sih masukin ke mode automatic?

Lagian gak mungkin kalo kita lihat foto yang bagus lalu kita bertanya "itu foto pake A (automatic) atau M (manual)?"

Kalau ketemu orang yang bertanya seperti ini sih nggak usah digaulin...
Pasti rada nggak bener...
Capek sendiri...
Begitu kata om Darwis.

Intinya kita mau memfoto pakai speed berapa? diafragma berapa? ya suka-suka kita...
Yang penting kita tahu apa yang kita mau.

Kalau misalnya kita mau memotret seperti ini...


Lalu ada orang yang bilang "belakangnya kok nggak tajam sih?"
Nah orang yang bilang begitu yah nggak usah digaulin juga...
hahaha...

Dia bisa saja bilang lagi, "wah lu gak bisa motret tuh, belakangnya nggak tajam",
Dia nggak ngerti bahwa lensa itu bermacam-macam dan banyak variabelnya.


Dikasih contoh sama-sama pakai f 2
Yang ini pakai zoom dari jarak agak jauh....


dan yang ini pakai lensa pendek dengan pengambilan dari jarak dekat...



Nah tinggal pilih...
Suka yang mana?


Lanjut ke masalah  

Komposisi,

Komposisi foto yah tersersah kita, bisa saja modelnya di pojok kanan atau pojok kiri... yah suka-suka kita.
Komposisi inilah yang harus kita explore.


Ada pertanyaan, "komposisi yang bagus yang bagaimana?"
Ya itu terserah selera sang fotografer, karena itu menyangkut masalah selera masing-masing.

Memang ada istilah "golden composition", yaitu 1/3 objek...
Tapi ini sudah jaman dulu...
Sekarang kita sih suka-suka, tergantung si fotorafernya mau meng-explore apa?



Kita coba bahas masalah mode Av



Kalau kita menggunakan Av,
walaupun ini auto juga, tapi kita lebih tahu yang kita mau. Karena diafragma itu kan untuk membuat efek ketajaman (mau tajam di depan atau di belakang). Speednya dia (si kamera) yang atur.

Menggunakan Av ini menurut om Darwis adalah jawaban yang paling mudah dalam berfoto. Kita tidak perlu mikirin hal-hal lain kecuali kita pikirin jenis lensanya saja.


Beralih ke topic  

Memotret objek bergerak (panning),

Seperti digambarkan oleh om Darwis, kecepatan objek paling tidak harus sejajar dengan kecepatan kamera.


Menggunakan speed untuk memfoto benda bergerak paling nggak harus dikira-kira...
Jika melihat objek bergerak seperti kecepatan mobil, untuk amannya gunakan speed diatas 1/125
Tapi kalau kecepatannya terlalu tinggi juga (misalnya 1/500), belakangnya susah bergerak (tidak terlihat efek bergerak).
Jadi kita ambil yang aman yaitu 1/125  sampai 1/250.

Kalau ada becak mau di panning ya cukup 1/20.

Kalau mau panning kita taruh di mode Tv aja, supaya speednya kita kunci di berapa dan diafragmanya otomatis ngikut (ngatur sendiri)


Yah gitu deh sekilas gambaran fotografi singkat yang diberikan om Darwis Triadi.
Semua kamera pada dasarnya sama, tinggal bagaimana kita menggunakannya agar mendapatkan hasil foto yang kita mau...

Duh jadi pengen beli kamera mirrorless...
Hahahaha...
*kena racun dari om Darwis

Terimakasih PT Astra Honda Motor...
Terimakasih juga buat om Darwis Triadi dan kru...

Rabu, 31 Oktober 2012

Road Bike

Ada beberapa type Road Bike (sepeda balap), 
Meskipun sama-sama diciptakan untuk "ngebut" (kencang), namun beda type maka fungsinya juga berbeda...

Jangan sampai kita mau "gaul" tapi salah beli "kostum"... 
bisa-bisa malah dianggap "kampungan"... hehehe...

Saya mendapatkan artikel dari http://holmescycling.com/bikes/road, langsung saja kita jabarkan satu persatu...


(versi bahasa inggrisnya bisa langsung buka http://holmescycling.com/bikes/road)



Drop Bar


Road Bike dengan setang model Drop Bar (menekuk ke bawah) adalah sepeda yang berciri khas ban kecil/ tipis, terdapat berbagai pilihan posisi tangan saat mengendarainya dan sangat nyaman sekali mengendarai sepeda ini pada jalanan ber-aspal mulus dan halus.
Namun sepeda ini tidak di rancang untuk bermain di jalanan tanah atau bebatuan seperti MTB.

drop-bar

Flat Bar

Road Bike jenis Flat Bar bisa disebut juga “Fitness” bikes.
Jenis ini mempunyai riding position (posisi tubuh saat mengendarai sepeda) lebih tegak dibandingkan dengan type Drop Bar.
Jarak ban depan dengan belakang juga umumnya sedikit lebih jauh dibanding type Drop Bar.

Type Flat Bar ini juga dirancang untuk "bermain" di area yang lebih bervariasi dari Road Bike type Dropbar, dia masih enak untuk dipakai di jalan yang sedikit rusak atau off-road ringan.

flat-bar

Time Trial/Triathlon

Sepeda Time Trial dirancang khusus untuk "mencapai" kecepatan tinggi.
Sepeda ini berjenis paling efisien (dalah hal mencapai kecepatan) namun posisi berkendaranya (riding position) agresif dan kurang nyaman bagi banyak pengendara sepeda umum.

Sepeda ini juga kurang enak kalau dipakai jalan-jalan secara berkelompok dan digunakan di jalananan perkotaan karena tuas rem tidak selalu dekat dengan posisi tangan kita (karena yang penting bisa ngebut, dan untuk ngebut yang penting itu memainkan shifter/ operan gigi, bukan memainkan rem).

Sama seperti Road Bike type Drop Bar, sepeda Time Trial/ Triathlon ini lebih enak buat dipakai di area indoor atau jalanan ber-aspal mulus...

tri

Cyclocross

Cyclocross adalah type Road Bike dengan kombinasi gear yang kecil, ban yang dipakai sedikit lebih besar, dan jarak antara ban depan dan belakang lebih jauh.

Yype ini tidak hanya cocok untuk dipakai di jalanan mulus (aspal), namun sepeda juga bisa dipakai untuk off-road ringan.

Nah yang pengen ngebut di jalanan aspal tapi hobby nerobos-nerobos "jalan tikus" (jalan tembus) yang belum tentu mulus, sepeda ini cocok nih...

cyclocross

Touring

Seperti namanya, sepeda Touring adalah jenis Road Bike yang dirancang untuk membawa perlengkapan Touring bersepeda.

Biasanya sepeda touring ini dilengkapi dengan lubang-lubang baut pada frame-nya (rangka) untuk memasang rak / dudukan tas sepeda. Ruang roda di frame sepeda ini juga dirancang agak luas agar dapat memasang spatbor (supaya cipratan air dari roda tidak kotor kemana-mana).
Sepeda ini juga mempunyai kombinasi gear yang lebih banyak agar kuat nanjak meskipun membawa barang bawaan tambahan...

hmmm.. cocok nih huat yang suka camping dengan bersepeda...

touring

Single Speed

Anda pasti sudah dapat menebaknya, sepeda ini adalah jenis Road Bike dengan satu posisi gear. Yah mirip FIXIE lah...

Beberapa orang menggunakan sepeda ini dengan alasan jenisnya simple/ sederhana dan biayanya terhitung lebih murah jika dibandingkan Road Bike "normal".

Jadi inget perkataan di Film Premium Rush... "Fixed Gear - Steel Frame - No Brakes"...
Halah...

single-speed

Custom/Frame

Beberapa pabrikan sepeda menawarkan rangka sepeda dan sepeda utuh yang di dibuat khusus sesuai dengan postur tubuh pengendaranya/ pemiliknya.

Beberapa orang mungkin merasa tidak cocok dengan ukuran sepeda yang dijual dipasaran, maka Custom Bike adalah cara terbaik untuk mendapatkan sepeda yang nyaman dikendarai bagi orang tersebut dengan cara Bike Fitting.
custom

Nah sudah jelas kan dengan macam-macam roadbike?

Kalau saya kayaknya cocok yang Cyclocross karena saya lebih senang "Ngebut" namun juga suka cari "jalan tikus/ jalan tembus" kalau menghadapi macet di perkotaan...

Bagaimana dengan anda?

Selasa, 16 Oktober 2012

Honda BeAT injeksi

Honda beat akhirnya keluar dengan teknologi injeksi bahan bakar...

Namanya menjadi All New Honda BeAT- FI

tidak hanya injeksi saja, tapi ada varian CBS (Combi Brake System) nya lho...

Sumber foto : AHM


Sepintas design dan grafis di sayap mirip Vario generasi awal...
Lampu depan mirip honda blade...
Lampu belakang berkesan seperti perpaduan Yamaha Mio dan Yamaha Mio Soul generasi awal...

Hah...
Yang unik jauh yah cuma injeksi dan CBD nya...
Body mah kayaknya biasa aja...

Mari kita masuk eranya yang lebih ramah lingkungan...

Selasa, 18 September 2012

Road Bike Bell




Menggunakan sepeda balap (road bike) ternyata memang asik,
Bobot sepedanya relatif ringan serasa bermain kuda lumping dan lebar ban-nya yang kecil dan keras membuatnya cepat melesat di jalanan...

Namun ada yang kurang,
Ketika saya menggunakan sepeda ini di jalanan umum (meskipun desain sepeda ini diperuntukkan untuk balap), saya membutuhkan bel sepeda...

Saya mencari stock bel sepeda namun tidak ada yang cocok.
Setang (handlebar) roadbike yang saya pakai berjenis ergonomic dengan bentuk pipih di bagian tengah (untuk menaruh lengan), tidak ada bagian setang yang cocok untuk memasang bel sepeda karena hampir semua bagian setang ini lebar dan besar.

Setelah seminggu, akhirnya baru kepikiran memanfaatkan kelebihan ulir baut reflector depan untuk memasang bel sepeda di road bike.

Yuk mulai ber-eksperimen...

Saya mencari bel sepeda yang poros baut pengikatnya relatif ada di tengah.
Lalu saya melepas baut dan mur pengikat bel sepeda. Kemudian saya potong pengikatnya dengan cutter.


Potongan bagian bawah yang terasa kaku, saya buat membulat dan dibuat sedikit meruncing...
(bisa dilihat di gambar selanjutnya)
Pekerjaan ini harus hati-hati, bekerja dengan cutter haruslah dengan cutter yang tajam. Cutter yang tumpul akan suka meleset dan salah-salah pisau cutter akan kena jari tangan kita. Dan yang penting hati-hati deh…
Kencangkan baut pengikat reflector depan sampai ulir bautnya menonjol.


Kira-kira muncul 0,5 cm sudah cukup.
Jika baut terasa kurang panjang, jangan dipaksakan dikencangkan karena nanti pengikat reflektor bisa saja patah. Lebih baik ganti dengan baut yang sedikit lebih panjang,

Lalu tinggal pasang deh bel sepedanya, ikuti saja seperti gambar-gambar berikut ini...


Kencangkan dengan memutar bel sepeda sampai dia terpasang baik.
Tidak perlu sampai benar-benar berhenti (karena yang mengikat ke baut adalah komponen plastik, maka si bel sepeda memang tidak bisa berhenti jika dikencangkan)


Akhirnya....
Bel sepeda terpasang manis di setang...
Saya tidak takut lagi menggunakan road bike di lalulintas jakarta yang ramai...


Ting... Ting... Ting...

Senin, 03 September 2012

Video Jokowi

Seminggu yang lalu ramai tentang video parodi JokoWi - Basuki

Nih kali aja ada yang belum nonton

Setelah nonton video ini, Saya cuma bisa kasih komentar "sungguh Kreatif". Pembuatan video dan audionya benar-benar digarap serius. Pesan yang dimasukkan menjadi mudah diingat dengan gaya parodinya... Team yang bikin video ini saya rasa lebih hebat daripada team konsultan jasa kampanye yang sudah umum dengan metode survei dsb... Hebat... Note: Saya hanya warga DKI jakarta biasa, dan saya tidak terlibat dengan team sukses pasangan Foke maupun Jokowi.

Sabtu, 01 September 2012

VNT turbo

Di kalalangan pecinta mesin diesel modern di indonesia lagi lumayan ramai membahas mesin diesel common-rail dengan Variable Nozzle Turbine (VNT).

Ada banyak istilah untuk sistem semacam ini, selain VNT ada juga yang menyebut Variable Geometry Turbocharger (VGT), Variable Turbine Geometry (VTG), Variable-Vane Turbine (VVT), atau Variable-Area Turbine Nozzle (VATN).

Yah itu mah tergantung masing-masing pabrikan lah mau ngasih nama apa aja... toh prinsipnya sama...

Nih dia yang dimaksud bisa bervariasi, yaitu sudut sirip pengarah alirannya...
Lebih jelasnya bisa nonton dulu animasi berikut ini...

animasi Garret VNT (sumber : youtube.com)
Dengan sistem ini, kecepatan putaran turbin dapat diatur sesuai kebutuhan, otomatis pasokan udara ke mesin juga bisa sesuai yang diinginkan.
Dikutip dari http://paultan.org/2006/08/16/how-does-variable-turbine-geometry-work/ Saat membutuhkan pasokan udara yang relatif kecil, bilah kipas VNT akan cenderung lebih landai/ tertutup sehingga gas buang yang memutar turbin tidak terlalu kuat.
Saat mesin butuh pasokan udara yang lebih besar, bilah kipas VNT akan membuka lebih tegak sehingga mengarahkan gas buang agar memutar turbin lebih cepat. Sehingga aliran udara yang didorong masuk ke mesin juga lebih deras...
Kira-kira begitu...
Tujuan kepana turbin turbo harus berputar lebih cepat atau atau sebaliknya yaitu untuk meng-optimalkan tekanan udara (boost pressure) ke dalam intake mesin agar sesuai dengan kebutuhan mesin. 
Misalnya seseorang sedang sangat haus, yah dia butuh air minum lebih banyak daripada yang tidak begitu haus...
Jadi VNT ini lebih flexible, karena dia mensupply tekanan udara sesuai kebutuhan mesin... 
Keuntungan sistem VNT ini diantaranya membuat konsumsi bahan bakar lebih ekonomis sehingga yang pasti gas buangnya lebih ramah lingkungan, output tenaga mesin lebih terasa, torsi mesin lebih meningkat,dsb...

Rabu, 22 Agustus 2012

busi standar platinum iridium

Saya coba memaparkan info tentang busi lagi nih,.

Berkaca dari pengalaman pribadi,
beberapa dari kita masih ada yang bingung ketika ditawari pakai busi iridium, busi platinum, atau busi biasa...

Ada yang bilang pakai busi biasa saja karena murah meriah,
ada yang bilang pakai busi iridium, dan sebagainya...

Sebenarnya apa bedanya sih busi-busi tersebut?

Saya coba bantu bahas secara sederhana tentang apa yang saya tahu tentang beberapa bahan tekonologi busi...

Mulai yah...

1. BUSI PALSU

Busi yang kastanya paling bawah adalah busi palsu.
Sudah barang tentu busi ini tidak recomended untuk digunakan. Karena busi tersebut biasanya dibuat dari bahan yang kurang berkualitas, tidak presisi, dikerjakan asal-asalan, dan mungkin busi palsu ini adalah busi daur ulang yang merupakan busi bekas namun dipercantik kembali...

Hiiyyyy....
Males banget pake busi beginian...

2. BUSI STANDAR

Nah diatas busi palsu ada busi biasa/ standar,
busi ini adalah busi normal yang hanya mengandalkan elektroda biasa tanpa embel-embel tambahan apapun...

Masa/ umur pakainya berapa lama?
busi biasa/busi normal ini umumnya dapat dipakai sampai 20.000 Km di mobil dan 10.000 Km di sepeda motor.

Sabtu, 18 Agustus 2012

Mudik Bareng Honda 2012 (berangkat)

Setelah memberangkatkan sepeda motornya (Mudik Bareng Honda 2012), pada hari Rabu 15 Agustus 2012 giliran pemilik sepeda motornya yang diberangkatkan...

Saya disini tidak membahas detail atau meneruskan press conference-nya, namun saya tertarik membahas apa enaknya ikut jadi peserta Mudik Bareng Honda 2012.



Sore hari (Selasa, tanggal 14 Agustus 2012) bus-bus yang sudah di carter oleh PT Astra Honda Motor (AHM) mulai berdatangan ke pabrik AHM di sunter.

Wow...
Tidak main-main.. Bus yang disewa AHM ini tergolong bus yang bagus...
Nih lihat...

Bus pariwisata TRAC
 
Bus pariwisata Blue Star

Bus pariwisata Cipaganti

Bus-bus tersebut pun sudah dapat stiker Angkutan Lebaran Tahun 2012 dari Dinas Perhubungan.
Wih jaminan mutu lah...



Bus-bus tersebut bahkan ada yang usianya belum genap 1 tahun... Wih masih baru banget... Pastilah lebih nyaman...

Eitss...
Bus baru belum jaminan selamat sampai tujuan, masih ada faktor manusia...

AHM juga tidak main-main, mereka mengundang Dinas Kesehatan untuk mengecek kondisi pengemudi-pengemudi bus yang mereka sewa.

 
Pengemudi bus akan melalui serangkaian test,
diantaranya...

Pemeriksaan Surat Izin Mengemudi (SIM), Bener nggak nih SIM sesuai dengan pemiliknya?

Tidak begitu percaya dengan berat badan yang tertera di SIM, akhirnya disediakan timbangan untuk lebih memastikan berat pengemudi. Halah... (*bercanda)

Test tekanan darah, siapa tahu ada supir yang berpotensi stroke. Kan bahaya tuh kalo lagi mengemudi tiba-tiba stroke... (*misalnya)

Test kadar gula darah...

Test Alkohol... Ini penting nih, jangan sampai peserta mudik disupirin sama supir yang lagi mabuk... bisa kacau...

Lalu pemeriksaan urin, ini penting juga, jangan sampai pengemudi mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang.

Setelah menjalani serangkaian test,
pengemudi mendapatkan surat rekomendasi dari dokter Dinas Kesehatan sebagai surat keterangan bahwa sang Driver ini dinyatakan sehat dan sanggup mengendarai bus dengan baik jalannya... tuk..tik..tak..tik...tuk...tik...tak...tik..tuk...
suara spatu kuda...
loh?

Selain mendapat surat keterangan, para pengemudi juga mendapatkan konsumsi ringan...

Bukan main, konsumsi untuk para pengemudi pun disiapkan oleh salah satu petinggi di Honda Customer Care Center (HC3) PT AHM. Dedikasi tiada tara dari AHM...

Setelah kita melihat kesiapan kendaraan dan para pengemudinya,
kita lihat pesertanya yang merupakan pemilik sepeda motor honda yang berkesempatan ikut acara mudik bareng honda 2012 ini..

Peserta mulai berdatangan sejak sore hari pada tanggal 14 Agustus 2012.

Karena sepeda motor peserta mudik sudah diberangkatkan lebih dulu,
mereka datang ke AHM sunter dengan berbagai macan kendaraan...

Ada yang pakai Bajaj roda 3, pakai taxi, pakai ojek, dan sebagainya...



Peserta langsung menuju tempat registrasi ulang untuk mendapatkan goodybag dan perlengkapan mudik dari Honda...


Setelah itu peserta dipersilahkan istirahat di ruangan yang sudah disediakan oleh Honda...

Para pemudik ditempatkan di aula ber-A/C yang sudah diberi karpet untuk tidur seadanya...
Tempatnya tidak senyaman kasur di rumah kita... Namun lebih baik daripada jika kita menginap di terminal bus dan berebutan masuk bus ke kota tujuan kita...

"Hallo... mama... sandalku hilang nih... tolong kirim pulsa eh kirim sandal buat aku donk ma"

Para peserta mudik bareng honda dipersilahkan tidur dan jam 3 pagi esok harinya akan dibangunkan dan dibagikan makan sahur....

Beres peserta,
kita tegok petugas pengawal bus... (saya lupa sebutannya apa)


Para pengawal ini bertugas mengawal peserta mudik di setiap bus.
Mereka memastikan tidak ada peserta yang ketinggalan masuk bus saat bus berhenti istirahat sebentar di tengah perjalanan, memberikan P3K jika ada peserta mudik yang membutuhkan, dan sebagainya...

Mantap...

Setelah semua makan sahur dan sholat shubuh,
Peserta, pengawal bus, dan tentu saja awak bus diharuskan naik ke bus masing-masig.
Mereka dipersiapkan untuk berangkat mudik...

Sebelum berangkat,
ada beberapa seremonial antara AHM, Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan...
ini diantaranya...

Penyerahan piagam penghargaan dari kepolisian kepada AHM atas terselenggaranya acara ini...




Semoga pengemudi bus tidak bingung karena banyak sekali bendera start yang berkibar... hehehe...

Horeee...
Berangkat...

Dadah...

Acara Mudik Bareng Honda 2012 ini sangat positif, paling tidak sepeda motor dan penumpangnya lebih terjaga dan aman sampai ke Semarang Atau Yogyakarta.

Pemudik juga tidak perlu berebutan mendapatkan bus... Pemudik juga mendapatkan kepastian kondisi bus yang baik dan nyaman, dan pastinya awak bus yang 100% di cek kondisinya sehingga lebih memberi rasa aman bagi penumpang.

Dengan biaya pendaftaran Rp 50 ribu untuk (dua orang) menurut saya sangat worth-it lah buat berangkat mudik...

Banyak pemudik yang biasanya baru keluar sebentar dari kota jakarta sudah mengalami kecelakaan... Mungkin karena memaksakan diri sehabis pulang kantor untuk buru-buru mudik...

Yah semoga gaya dan cara membantu mengantarkan pemudik seperti ini dapat ditiru oleh banyak pihak sehingga dapat membantu mengurangi angka terjadinya kecelakaan pemudik sepeda motor.

Bagi yang punya sepeda motor honda namun tahun ini belum ikut,
Jika memang kita bisa bertemu di kesempatan mudik lebaran tahun 2013, jangan lupa daftar yah jika ada Mudik Bareng Honda 2013...

Salut buat Honda...
Semoga yang maha kuasa membalas kebaikan honda... dan semoga tercapai segala cita-cita dan keinginannya...
(*loh kok kayak ucapan selamat ulang tahun)