Pages

Senin, 24 Oktober 2011

Meninggal Dunia

Bagaimana kita meninggal dunia nanti?
Apakah kita akan dirindukan oleh orang-orang yang kita tinggalkan?
dan masih banyak pertanyaan serupa....

Tiba-tiba tadi malam banyak sekali pertanyaan pada diri saya tentang "bagaimana tanggapan orang-orang disekitar saya jika suatu saat saya meninggal dunia?"

Belum lama ini kita mendengar berita duka meninggalnya Steve Jobs meninggalkan kita karena kanker pankreas...

Lalu disusul oleh meninggalnya Muamar Kadhafi yang dibunuh oleh "mantan" rakyatnya sendiri...


lalu disusul lagi oleh Marco Simoncelli yang kemarin meninggal dunia setelah kecelakaan di sepang saat berlangsungnya balapan...


Semua berita meninggal dunia tersebut menjadi berita besar dan disiarkan ke banyak negara di dunia...
Tapi coba pilih diantara tiga almarhum diatas yang doa baiknya paling banyak?

Saya rasa Steve Jobs dan Marco Simoncelli lah yang banyak didoakan yang baik-baik oleh banyak orang...

Tanpa bermaksud merendahkan Muamar Khadafi,
Kita patut belajar jadi Muamar Khadafi, atribut penggoda dunia yang terdiri dari Harta (materi), Tahta (kekuasaan), dan Wanita jangan sampai membuat kita lupa akan tujuan hidup di dunia kita...

Kita memang harus berusaha supaya kehidupan kita menjadi lebih baik,
Namun jangan lupa, kita juga harus membantu sesama dan bermanfaat bagi banyak orang...

Saya tidak tahu jelas bagaimana sepak terjang Muamar Khadafi,

namun dari sudut pandang saya, beliau "terlupa" ketika sudah memiliki tahta kekuasaan.
Banyak yang bilang beliau menjadi diktator... Yah benar, 41 tahun menjadi penguasa dan ingin berkuasa terus... Bahkan ada berita yang menyebutkan bahwa ia berusaha menggulingkan lawan-lawan politiknya yang tidak sejalan dengan dia...

Hmmm...

Sudah lah...

Manusia diciptakan dapat meneruskan keturunan (beregenerasi) supaya dapat terus melangsungkan spesiesnya dan membuat dunia menjadi lebih baik...

Yang tua digantikan yang muda...

Sama seperti komponen mekanis kendaraan,
Jika sudah aus dan tidak bisa bekerja dengan baik, dia harus diganti supaya kondisi kendaraan selalu prima...

Misalnya ban,
Kalau ban sudah botak (gundul), apa harus tetap kita pertahankan?
Padahal banyak ban yang masih bagus di toko ban yang siap dan bisa menggantikan banyang sudah tidak layak pakai tersebut...

Harta, Tahta, Wanita rasanya tidak akan dibawa mati menghadap Tuhan...

Coba saja Harta tersebut di kuburan seseorang yang mengaku semuanya akan dibawa bersama nyawa kita ke hadapan tuhan...
Setelah beberapa tahun, bongkar deh kuburannya, pasti hartanya masih ada... (itupun kalau belum keduluan diambil orang lain)

Coba kubur Tahta bersama seseorang yang telah meninggal,
satu pertanyaan "memangnya bisa mengubur tahta?", yang ada juga tahta tersebut sudah bergeser ke orang (penerus) berikutnya...
Misalnya John F Kennedy yang ditembak mati saat masih menjabat presiden Amerika Serikat,
Jabatan tersebut tidak dibawa mati kan?
Yang ada juga jabatan tersebut dialihkan ke orang berikutnya yang pantas menjadi Presiden USA...

Coba kubur Wanita yang dicintai oleh seseorang yang meninggal dunia,
Kalau wanita tersebut masih hidup, paling jawaban wanita tersebut "ogah ah..."
Ya iya lah, mana mau dikubur hidup-hidup...

Tuh kan,
Semuanya menjelaskan bagi saya pribadi bahwa Harta, Tahta, dan Wanita tidak akan dibawa sampai mati...

Kita tidak usah rakus dan serakah di dunia ini...
Kita boleh bekerja keras supaya kehidupan kita menjadi lebih baik (kepentingan pribadi)...
Namun jangan melupakan tugas kita agar berguna dan bermanfaat bagi orang lain...

Di agama saya dijelaskan amalan yang tidak pernah putus jika kita meninggal nanti, yaitu :
  1. Amal/ sedekah Jariyah.
  2. Ilmu yang bermanfaat.   
  3. Anak yang Shaleh yang terus mendoakan kita. 
Sebagai contoh...

Steve Jobs telah membangun Apple yang menjadi sumber nafkah bagi banyak orang (karyawan Apple),

Thomas Alva Edison telah membuat lampu listrik pertama kali yang sekarang terus dikembangkan menjadi lampu-lampu modern yang bermanfaat bagi kehidupan banyak orang...

Menyangkut cerita tentang ban kendaraan yang botak di atas 
Bukan berarti yang tua harus dibuang, tapi sebaiknya yang tua menciptaan generasi muda yang kelak bisa menggantikannya dan merawatnya kelak jika yang tua ini sudah tidak mampu "berdiri tegak".


Jika kita sudah tua, jangan sampai anak kita malas merawat kita dan malah menyerahkan kita ke panti jompo.
Jika kita sudah meninggal dunia, jangan sampai anak kita jarang-jarang mendoakan atau bahkan tidak pernah mendoakan kita...


So, masih mengejar duniawi?

Bangun... Sadarlah...

Terakhir nih...
Seperti pertanyaan sebelumnya dan sebagai renungan hidup kita,

"Seperti apakah perasaan orang-orang yang mengenal/ mengetahui kita jika suatu saat kita meninggalkan dunia ini nanti?"

Jumat, 21 Oktober 2011

Ganti Minyak Rem


diterjemahkan dari:
 

Mengapa harus mengganti minyak rem (brake fluid)?

Minyak rem adalah komponen yang penting namun kebanyakan orang tidak tahu mengapa harus diganti. Apakah anda tahu rata-rata pengendara motor yang mengendarai 10.000 hingga 15.000 mil setahun rata-rata mengerem sebanyak 75.000 kali dalam setahun? Apakah Anda tahu bahwa dalam survey terakhir yang dilakukan Car Care Council mengatakan hampir separuh dari semua pengendara mengatakan kegagalan rem (rem blong) merupakan ketakutan nomor satu di antara berbagai kondisi mengemudi dalam keadaan darurat?

Jadi pertimbangkan ini: Setelah tiga tahun pemakaian, titik didih rata-rata minyak rem telah turun ke tingkat yang berpotensi berbahaya karena kontaminasi kelembaban dan mungkin tidak memenuhi persyaratan minimum untuk spesifikasi minyak rem.

Mungkin setengah dari semua mobil dan truk ringan yang 10 tahun atau lebih tua di AS tidak pernah mengganti minyak rem. Namun di banyak negara Eropa, pemeriksaan rutin minyak rem diwajibkan, dan setengah dari semua mobil secara rutin mengecek ternyata gagal dalam tes tersebut. Ini contoh sederhana pentingnya mengganti minyak rem.

MENGGANTI MINYAK REM

Minyak rem adalah salah satu cairan yang paling dianggap remeh oleh pengguna kendaraan saat ini, padahal sangat penting untuk keamanan dalam mengendarai kendaraan. Akibatnya, teknisi/mekanik profesional harus memeriksa minyak rem dan merekomendasikan kepada pemilik kendaraan bahwa minyak rem harus diganti (dikuras) jika sudah terlihat tidak baik. Masalah utamanya adalah minyak rem yang sudah lama mungkin tidak layak dipakai lagi jika terkontaminasi kelembaban di atas tingkat tertentu.

PENCEGAHAN DAN PEMELIHARAAN MINYAK REM

Banyak ahli sejak lama merekomendasikan mengganti minyak rem setiap setahun atau dua tahun sekali untuk pemeliharaan sistem rem hidrolik kendaraan. Mereka mengatakan itu berdasarkan pada kenyataan karena minyak rem berbasis glycol mulai menyerap kelembaban (uap air) dari udara saat pertama kali minyak rem dimasukkan ke dalam reservoir minyak rem kendaraan. Minyak rem juga dapat menarik uap air melalui pori-pori mikroskopis di selang rem, sil yang sudah tua dan tidak rapat sehingga berpotensi menyerap kelembaban  udara. Permasalahan akan lebih buruk bila kita berada di iklim basah yang memiliki kelembaban tinggi.

Setelah setahun pemakaian, minyak rem di kendaraan rata-rata terdapat kandungan air lebih banyak  dua persen dari sebelumnya. Setelah 18 bulan, tingkat kontaminasi air dapat mencapai tiga persen. Dan setelah beberapa tahun penggunaan, rata-rata kandungan air di minyak rem ternyata mencapai 7 sampai 8 persen.


Survei dari NHTSA menemukan bahwa  20% dari 1.720 kendaraan yang diambil sampel minyak rem-nya mengandung air sebanyak 5% atau lebih!

Efek dari meningkatnya kelembaban udara menyebabkan penurunan tajam dalam titik didih minyak rem. Minyak rem DOT 3 yang masih dalam keadaan baru harus memiliki dry boiling point/ titik didih kering (tidak ada kelembaban) minimal 401°F (205°C), dan titik didih basah (kelembaban-jenuh) tidak kurang dari 284°F (140°C). Pada umumnya minyak rem DOT 3 (yang masih baru) di pasaran memiliki dry boiling point yang berkisar dari 460°F (237°C) sampa lebih dari 500°F (260°C).

Jika terdapat satu persen kandungan air di minyak rem,maka dapat menurunkan titik didih minyak rem DOT 3 menjadi 369°F (187°C). Dua persen kandungan air dapat membuat titik didih minyak rem turun menjadi sekitar 320°F (160°C), dan tiga persen kandungan air dapat menurunkan titik didih menjadi 293°F (145°C), hal ini berbahaya karena titik didih minyak rem menjadi semakin dekat dengan persyaratan minimum DOT (Departement Of Transportation/ regulator transportasi di amerika) dan OEM (Original Equipment Market/ standar pabrik kendaraan).

Minyak rem DOT 4 memiliki persyaratan yang lebih tinggi yaitu dry boiling point 446°F (230°C) dan wet boiling point 311°F (155°C), jenis DOT 4 menyerap kelembaban lebih lambat tapi jika menyerap kelembaban akan lebih turun drastis boiling point nya. Sebagai contoh, jika terdapat kandungan air 3% akan menurunkan titik didih minyak rem DOT 4 sebanyak 50%!

Mengingat teknologi rem roda depan saat ini menggunakan bahan rem  semi-metallic linings maka rem akan secara signifikan menjadi sangat panas dibanding roda belakang, suhu rem yang tinggi (sangat panas) memerlukan minyak rem yang tahan panas juga. Tapi seperti dibahas sebelumnya, minyak rem di banyak kendaraan tidak sanggup karena usia minyak rem sudah tua dan penuh kandungan air.

Kandungan air di minyak rem meningkatkan resiko kegagalan fungsi rem karena jika minyak rem terlalu panas akan membentuk gelembung udara yang dihasilkan oleh uap air. Gelembung udara tersebut membuat minyak rem tidak padat di saluran rem, jadi saat pedal rem ditekan bisa jadi pedal tersebut sudah menyentuh dasar lantai kendaraan tetapi kendaraan tidak berhenti (rem blong)!

Selain masalah keamanan, kandungan air di minyak rem dapat memnyebabkan karat dan keausan di piston dan rongga piston kaliper rem, piston dan rongga piston master rem, jalur rem yang terbuat dari logam, dan bahkan dapat menyebabkan karat dan keausan pada motor ABS (Anti-lock Brake System).

PENGARUH MINYAK REM TERHADAP KEGAGALAN FUNGSI REM


Kita sering mendengar tentang berita kecelakaan lalulintas yang disebabkan karena rem blong. Ketika rem kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut diperiksa, tidak ada kesalahan mekanis yang ditemukan. Tinggi minyak rem normal, kampas rem masih tebal, ketika pedal rem diinjak terasa masih berfungsi dengan  normal. Namun kenapa kendaraan tidak bisa berhenti? Karena ada sesuatu yang membuat sistem rem menjadi panas, dan akhirnya menyebabkan minyak rem mendidih (akibat boiling point yang terlalu rendah). Penyebab lainnya yaitu karena rem tangan (rem parkir) tidak sengaja tertarik terus sehingga rem menjadi panas, tapi itu salah satu faktor lainnya.

Kejadian rem blong karena minyak rem mendidih seperti diatas dapat disebabkan juga pada kejadian mengemudi yang menyebabkan tekanan berlebih pada rem, misalnya: Mengerem mendadak karena ada sesuatu, mengemudi turun di pegunungan, kendaraan menarik gandengan, mengemudi dengan kasar, dll.

Ada sebuah cerita : Seorang anak menjadi korban tewas dalam sebuah kecelakaan di pegunungan negara bagian Washington ketika minivan yang dikemudikan orang tuanya masuk jurang karena rem blong, padahal minivan tersebut baru berusia lima tahun dengan jarak tempuh sekitar  79.000 mil (sekitar 130.000 Km). Minyak  rem yang mendidih diduga sebagai penyebab kecelakaan tersebut.

MINYAK REM REKOMENDASI PABRIK KENDARAAN

Apa yang dikatakan pabrik mobil tentang penggantian minyak rem? General Motors dan Chrysler tidak menyebutkan minyak rem dalam dijadwal rutin pemeliharaan kendaraan. Salah satu sumber di  General Motors mengatakan bahwa minyak rem Delco Agung 11 DOT 3 mengandung lebih banyak aditif daripada minyak rem pada umumnya, sehingga bisa dibilang minyak rem ini adalah minyak rem seumur hidup. Mulai tahun 1993, GM mulai menggunakan selang rem jenis baru berbahan karet dengan lapisan EPM yang mengurangi penyerapan kelembaban sebesar 50%. Jadi GM tidak menganggap kontaminasi kelembaban pada minyak rem menjadi masalah yang signifikan.

Untuk sementara waktu, Ford meganjurkan penggantian minyak rem setiap 36.000 mil (sekitar 60.000 Km) atau tiga tahun sekali, dan juga menyarankan  untuk mengganti minyak rem setiap kali kampas rem diganti. Saat ini Ford tidak menentukan waktu tertentu atau rekomendasi jarak tempuh untuk mengganti minyak rem.

Sedangkan Chrysler hanya merekomendasikan pada type Sprinter van untuk mengganti minyak rem setiap 24 bulan.

Sejumlah pabrik mobil lainnya merekomendasikan penggantian minyak rem sebagai jadwal pemeliharaan preventif pada waktu tertentu / jarak tempuh interval berikut :
Acura : 36 bulan
Audi : 24 bulan
BMW : 24 bulan, atau ketika ditunjukkan oleh Service Inspection Indikator
Honda : 36 bulan
Jaguar : 24 bulan semua model kecuali 2009 XF (36 bulan)
Land Rover : 36 bulan
Lexus : 36 bulan atau 30.000 mil, yang pernah datang dulu
Mercedes-Benz : 24 bulan
MINI : 24 bulan
Saab : 48 bulan (semua model kecuali 9-7X)
Smart : bulan 24 atau 20.000 mil, mana yang lebih dahulu
Subaru : 30 bulan atau 30.000 mil (penggunaan normal) atau 15 bulan/15, 000 mil (penggunaan berat)
Suzuki : 24 bulan atau 30.000 mil, mana yang lebih dulu (Forenza & Reno), 60 bulan atau 60.000 mil (Grand Vitara dan SX4)
Volkswagen : 24 bulan (New Beetle, Kota Emas, Kota Jetta), 36 bulan (semua model lain kecuali Routan)
Volvo : 24 bulan atau 37.000 mil (Normal), atau 12 bulan (penggunaan berat)
**Diambil dari data jadwal penggantian fluida kendaraan di buku pedoman pemilik kendaraan

Jika pemilik kendaraan mengikuti jadwal tersebut untuk mengganti minyak rem pada kedaraan mereka secara berkala, mereka sangat bisa mengurangi risiko rem blong yang disebabkan oleh kontaminasi kelembaban terhadap minyak rem. Anda dapat memperpanjang usia komponen rem kendaraan anda dan anda juga dapat menghemat banyak uang (dalam jangka panjang) hanya untuk sebuah penggantian komponen rem, terlebih lagi jika rem kendaraan Anda dilengkapi dengan sistem ABS (karena motor ABS harganya sangat mahal !).

MENGUJI MINYAK REM

Anda tidak bisa mengatakan minyak rem sudah tidak baik lagi hanya dengan melihatnya saja (kecuali minyak rem memang terlihat penuh karat atau berlumpur coklat), minyak rem harus diuji kecuali anda memang ingin mengganti minyak rem sebagai tindakan pemeliharaan berkala atau karena memang ada perbaikan komponen rem yang harus membuang minyak rem .

Ada tiga cara untuk memeriksa kondisi minyak rem masih baik atau tidak, yaitu :

Cara yang pertama menggunakan sebuah refraktometer optik yang akan jelas menunjukkan jumlah kandungan uap air dalam minyak rem. Beri setetes minyak rem padaalat ini, maka tester menggunakan cahaya untuk membaca tingkat kandungan air. Tester ini sangat akurat dan menunjukkan persentase kandungan air dan titik didih minyak cairan yang diuji. Beberapa produsen alat ini adalah Misco dan Reichert.

Cara yang kedua menggunakan Chemical Test Strip. Sebuah Chemical Test Strip yang dibuat oleh Phoenix System (888-749-7977) www.stripdip.com diberi nama "Strip Dip" dapat menunjukkan kondisi corrosion inhibitors (komponen pencegah karat) dalam minyak rem. Bahan kimia FASCAR bereaksi terhadap kandungan tembaga dalam minyak rem. Test Strip akan berubah warnanya sesuai kondisi cairan yang dijuji. Ketika kadar kandungan tembaga dalam cairan mencapai angka 100, ini berarti kandungan corrosion inhibitors di cairan sudah tinggal sedikit. Jika kadar kandungan tembaga mencapai angka 200 atau lebih tinggi, berarti corrosion inhibitors sudah tidak ada dan minyak rem harus diganti.

 
Cara yang ketiga bisa menggunakan Electronic Brake Fluid Testers yang dapat mengukur titik didih minyak rem. Tes dengan alat ini hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit dan hasilnya cukup akurat. Jika hasil pembacaan titik didih minyak rem di alat ini ternyata turun drastis, maka dianjurkan segera mengganti minyak rem untuk mencegah terjadinya kemungkinan rem blong. Produsen alat seperti ini diantaranya Alba Diagnostics, MISCO, dan OTC.

MENGGANTI MINYAK REM

Ketika minyak rem diganti, gunakan jenis cairan rem (DOT 3 atau DOT 4) sesuai petunjuk pabrik pembuat kendaraan tersebut. Tutup reservoir minyak rem biasanya tertulis spesifikasi/ jenis minyak rem yang dapat digunakan. Anda juga dapat menemukan informasi ini jenis minyak rem yang dapat di pakai di kendaraan anda pada buku pedoman pemilik kendaraan (lihat pada bagian rem).

Meskipun fungsinya sama,  tetapi minyak rem BUKAN-lah produk generik yang mempunyai standar yang sama persis meskipun berbeda merk atau produsennya.Jika hanya karena label botolnya dituliskan bahwa minyak rem ini telah memenuhi standar minimal DOT 3 atau DOT 4, tidak berarti minyak rem merk yang satu mempunyai tingkat kualitas yang sama dalam hal kandungan anti karat dan kemampuan menyerap uap air dengan merek minyak rem yang lainnya.

Contohnya Raybestos, mereka mengiklankan " Super Stop Super High Performance " minyak rem DOT 3 dengan dry boiling point 550°F (280°C), yang memenuhi standar terbaru dari Ford.
*Padahal seperti dijelaskan sebelumnya, standar dry boiling point DOT 3 adalah minimal 401°F (205°C) dan standar dry boiling point DOT 4 adalah 446°F (230°C). Jadi minyak rem Raybestos sudah melebihi standar dry boiling point DOT 4.

Ada juga minyak rem DOT 5.1 yang berbasis glycol dan tahan suhu lebih tinggi (tidak perlu bingung dengan standar DOT 5 yang sudah berbahan dasar silikon). Tingkat dry boiling point pada standar DOT 5.1 adalah 518°F (270°C) atau lebih tinggi, dan angka wet boiling pointnya adalah 375°F (190°C) atau lebih tinggi. Beberapa minyak rem Racing mempunyai spesifikasi yang melebihi standar titik didih pada umumnya, tetapi wet boiling point minyak rem Racing hanya serupa dengan standar wet boiling point minyak rem DOT 3 yang hanya 284°F (140°C).

Jadi jika besok anda memeriksa atau men-servis rem kendaraan anda, pastikan tinggi minyak rem di reservoir berada di atas batas minimum dan jangan melebihi batas maksimum. Jika anda akan  menambah atau mengganti minyak rem, gunakan jenis minyak rem yang ditentukan oleh pabrik kendaraan (bisa tipe DOT 3 atau DOT 4) dan gunakanlah minyak rem yang berkualitas baik/tinggi. Dari semuanya itu, ingatlah efek dari penggantian minyak rem terhadap biaya perawatan kendaraan dan keselamatan anda.

Sumber artikel dan gambar:
  
Tambahan dari pringgo:

Dari penjelasan diatas, 
  • masihkah kita menyepelekan si minyak rem?
  • Masihkah kita menganggap kualitas minyak rem sama saja? 
  • Apakah penggantian komponen dan biaya rumah sakit (bahkan nyawa yang hilang) akibat rem blong masih dipandang sebelah mata sampai kita benar-benar merasakannya? 

Jumat, 14 Oktober 2011

Pin BB

Terkadang saya suka dapat pertanyaan, "Berapa pin lu?"

Saya jawab, "pin apaan?"

Teman saya bales, "pringgo nggak pake black berry yah?"

Saya jawab, "saya nggak punya black berry, dan saya gak pake BB"

Ada beberapa teman yang berkata, "Wah sayang yah, kita gak bisa BBM an"

Dalam hati saya sih perduli amat, saya lebih senang pakai skype.
selain bisa chat, dia juga bisa VoIP alias ngobrol tanpa motong pulsa telepon (karena kebetulan saya sudah daftar langganan internet bulanan untuk nomer ponsel saya)

Terkadang saya bingung,
itu orang yang pake BB (Black Berry) ngerti nggak sih?
ngapain juga harus pake tanya pin yang susunan huruf dan angkanya bagi saya rumit seperti nomer (maaf) judi togel.

Dear yang pada pake BB,
nggak usah pake pin, mending pake alamat email saja...

coba lihat di menu Invite to BBM pada blackberry anda.

Perhatikan kolom tempat anda mengisi pin...
baca tulisannya dengan seksama...



BBM bisa di invite menggunakan NAMA user di BBM, alamat E-MAIL, atau PIN.

Lebih baik pakai nama user BBM atau alamat email,
kenapa?
karena jika kita ganti handset blackberry, kita gak perlu add berdasarkan pin..
jadi gak repot nge add temen2  BBM lagi dan nanyain pin bb yang rumit itu.

Sekarang saya tanya lagi, "masih perlukah tanya-tanya pin BB?"

Jangan sampe udah pake BB tapi dianggap masih belum pantas pake BB cuma karena pertanyaan "PIN"

Yuk gunakan teknologi dengan bijak dan pintar sesuai kebutuhan...
*saya tidak punya bb, maaf jika saya tidak tahu banyak tentang bb...

Kamis, 06 Oktober 2011

STEVE JOBS

Turut berdukacita...

Terimakasih atas jasa-jasamu di dunia teknologi...
Semoga ilmu dan jasamu akan selalu bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan menjadi amalan yang tidak putus-putus pahalanya...



 Sumber gambar : http://www.apple.com/


“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
(QS Ali Imran [3]: 145)

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memeroleh kebaikan, mereka mengatakan, ‘Ini adalah dari sisi Allah,’ dan kalau mereka ditimpa suatu bencana mereka mengatakan, ‘Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).’ Katakanlah, ‘Semuanya (datang) dari sisi Allah.’ Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?”
(QS an-Nisaa` [4]: 78)


Senin, 03 Oktober 2011

Ngebut

Hari minggu pagi yang cerah kemarin (2 Oktober 2011),
saya bersepeda keliling jakarta...

Saat sedang bersepeda dari arah permata hijau, melewati daerah patal senayan menuju patung panahan di jalan asia afrika...

Weh kaget...
ada mobil sport mewah iseng banget parkir di pinggir jalan...

Ternyata....



Aduh velg belakangnya kayaknya putus as nya,


Begitu lihat velg depannya lebih serem...


Pecahan ban depan tampak di jok penumpang...


Menurut keterangan orang-orang di sana,
kejadian berlangsung jam 4 shubuh (hari minggu dinihari)...

Wah mungkin si pengemudi masih ngantuk karena begadang di malam minggu...
Akhirnya pulang sahur jadi terjadi deh yang demikian...

Kalau lihat plat nomor mobilnya,
dia bulan maret 2011...
WUihhhhh masih baru banget tuh mobil, baru 7 bulan...

Hikmah dari kejadian ini,
Sepertinya kondisi jalanan jakarta gak begitu cocok dengan mobil sport,
hanya pertanyaan, "mau ngebut dimana?"

Hikmah lainnya,
kemampuan pengemudi untuk mengemudikan kendaraan juga harus seimbang dengan teknologi di kendaraan tersebut.

Lalu, seterampil-terampilnya pengemudi, kalau tidak fit 100% karena mengantuk, lelah, dsb, mabuk, lebih baik jangan mengemudi...

Jujur saya iri dengan pemilik mobil tersebut...
Hmmm... apa rasanya yah naik dan mengendarai mobil itu?
*tapi jangan ngerasaain saat nabrak...

Sahabat-sahabatku,
Tetaplah berkendara dengan aman... jangan rugikan diri sendiri apalagi merugikan orang lain...